Mana yang harus diikuti? Fundamental? Sentimen? atau Teknikal?
Saya pernah berada di titik di mana semua analisis terasa bertentangan. Dari metode ICT, chart menunjukkan buy. Tapi saat membaca berita fundamental, semua mengarah ke sell. Lalu, ketika mengecek sentimen retail, justru mayoritas trader ada di sisi sell. Akhirnya? Bingung, dan yang lebih parah, malah loss karena mencoba mengikuti semuanya.
Dari pengalaman itu, saya menyadari satu hal: terlalu banyak input tanpa filter adalah musuh besar keputusan trading.
Lalu bagaimana cara saya keluar dari lingkaran ini?
Saya mulai dengan memilih satu pendekatan utama yang menjadi dasar keputusan trading. Misalnya, saya memutuskan untuk menjadikan ICT sebagai "peta jalan" utama. Analisis fundamental dan retail sentimen hanya sebagai konfirmasi atau filter tambahan.
Ketika sinyal bertentangan, saya bertanya: mana yang paling masuk akal dalam kondisi saat ini? Jika fundamental mendukung sell, tetapi ICT memberi skenario buy, saya akan fokus pada konfirmasi tambahan dari price action, bukan mencoba mengikuti keduanya sekaligus.
Salah satu jebakan terbesar adalah keinginan untuk selalu mengambil keputusan yang benar. Padahal, tugas kita adalah membuat keputusan yang konsisten dengan rencana, bukan yang sempurna.
Dalam kondisi ambigu, saya mengurangi ukuran posisi. Dengan begitu, jika hasilnya salah, kerugian tetap terkendali.
Sekarang, setiap kali analisis terasa acak, saya kembali ke rencana sederhana: pilih arah utama, ikuti logika price action, dan abaikan kebisingan. Saya tidak selalu benar, tapi hasilnya jauh lebih konsisten.
Apa kamu pernah menghadapi situasi seperti ini? Bagaimana caramu mengatasinya?
As informações e publicações não devem ser e não constituem conselhos ou recomendações financeiras, de investimento, de negociação ou de qualquer outro tipo, fornecidas ou endossadas pela TradingView. Leia mais em Termos de uso.