Melihat pergerakan BTC lebih jelas dengan Renko Chart

Ini merupakan chart BTC pada daily menggunakan Renko Tradisional dengan rentang per-brick nya adalah 1000 tick.
Untuk informasi, Renko Chart adalah Chart Jepang yang mengabaikan waktu sama sekali dan hanya memperhatikan harga saja. Jadi brick baru akan ditambahkan jika harga telah bergerak sebanyak 1000 tick (sesuai yang diatur). Jika harga tidak berubah sampai berbeda 1000 tick, maka tidak akan ada brick baru yang ditunjukkan.
Dan seperti saya bilang, chart ini mengabaikan waktu. Bisa dilihat, saya menandai awal tahun (kecuali tahun 2017), terlihat rapat sekali, namun ketika tahun 2021 terlihat lebih luas. Hal tersebut karena tahun 2021 harga lebih volatil atau fluktuatif. Lebih banyak pergerakan karena volume yang semakin besar dan cap yang juga semakin besar. Makanya bricks di tahun 2021 lebih banyak daripada tahun sebelumnya.
-
Mari kita ke analisis dengan melihat chart Renko.
kalau dilihat dari tahun 2017 sampai 2020.
Tahun 2017 uptrend + Crash.
Tahun 2018 Downtrend
Tahun 2019 Uptrend Crash
Tahun 2020 Downtrend lalu uptrend
Menurut saya, jika kita lihat sejarah, downtrend pada BTC bahkan bisa terjadi hingga setahun.

Sekarang harga tertahan di daerah sideways awal tahun 2020, yaitu diantara 2 garis support dan resistens yang dibuat oleh sideways tahun 2020.
Disini saya menambahkan tweet Kiyoshi yang meramalkan bahwa BTC akan turun hingga 24.000. Namun jika menurut saya akan lebih dalam lagi.
-
Saat ini harga telah membuat Failure to Return, itu adalah gerakan berbahaya (dan by the way, itu adalah salah satu setup saya yaitu menunggu Lower High dan sell.)
Harga akan turun ke daerah demand yaitu area ungu antara level 26000 dan 27000.
harga akan retrace sedikit dan akan terus jatuh ke daerah demand selanjutnya di di antara level 24000 dan 22000. Kemungkinan sih bisa jadi akan loncat karena ramalan Kiyoshi, namun justru disini adalah tempat yang legit untuk para pemain besar untuk memakan Stop Loss dan membuat pemain kecil merasa salah dan akhirnya menyerah dengan menjual ketika harga terus menabrak melewati level 22000. Kenapa?
Karena para pemain besar perlu likuiditas, yaitu posisi yang berlawanan dengan posisi mereka agar ketika mereka melakukan aksi, mereka mendapatkan harga yang terbaik. Modal mereka yang besar pasti akan membuat pergerakan harga yang besar jika tidak ada likuiditas yang cukup, yang menyebabkan slippage negatif. Dan level 22000 adalah Stop Loss bagi yang membuat order di daerah demand tersebut.
Tentu, target selanjutnya adalah 19.000, namun saya pikir harga tidak akan pernah sampai menyentuh support tersebut.
Karena level 20.000 adalah bilangan bulat sempurna. Pasti banyak yang menaruh order besar disana. Jadi menurut saya level 21.000 adalah level teraman.
*Disclaimer: Bukan anjuran trading, hanya untuk edukasi saja.
failuretoreturnFTRFundamental AnalysisliquiditySupply and DemandSupport and Resistance

Também em:

Aviso legal